Pemanfaatan Situs Purbakala Pugung Raharjo Sebagai Sumber Belajar Sejarah untuk Mahasiswa

Authors

  • Yustina Sri Ekwandari Universitas Lampung
  • Aprilia Triaristina Universitas Lampung
  • Henry Susanto Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.29408/fhs.v5i2.3690

Keywords:

site, Pugung Raharjo, source of learning

Abstract

This study aims to examine the Pugung Raharjo Archaeological site as a source of learning history. The location of the Pugung Raharjo Archaeological site is located in the village of Batanghari, Sekampung, East Lampung Regency, Lampung Province. This research is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques through literature study, observation, interviews, and documentation. The data validity technique uses source triangulation, for data analysis using interactive model analysis. The Pugung Raharjo Archaeological Site is a site protected by the Cultural Conservation Preservation Agency. As a source of learning the history of the ancient site Pugung Raharjo has historical values in the Praaksara/nirleka era with its relics, namely; Punden terraces, earth forts, stone with holes, stone axes, stone corpse complex, megalithic pools, beads, and household utensils. Classical era or Hindu-Buddhist relics, namely; Bodhisattva statues, Polynesian type statues, Humpback Inscriptions, and Ceramics. During the Islamic period, his relics were; Dalung Inscription, and Tombstone. The Pugung Raharjo Archaeological Site can be used as a source of history learning, one example is by learning history through the arrival and spread of early people in Sumatra, especially Lampung because this is the forerunner to the formation of a province of Lampung or often called the earth of Lampung. The process of utilizing the Pugung Raharjo site as a source of learning local history can be done by means, students can directly visit the object by doing/field trips. Thus the Pugung Raharjo archaeological site is very important for students, where students can participate in caring for and preserving historical relics in the vicinity.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji situs Purbakala Pugung Raharjo sebagai sumber belajar sejarah. Lokasi situs Purbakala Pugung Raharjo terletak di desa Batanghari, Sekampung Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber, untuk analisis data menggunakan analisis model interaktif. Situs Purbakala Pugung Raharjo merupakan situs yang dilindungi oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya. Sebagai sumber pembelajaran sejarah situs purbakala Pugung Raharjo memiliki nilai-nilai sejarah pada zaman Praaksara/nirleka dengan benda-benda peninggalannya yaitu; Punden berundak, Benteng tanah, Batu berlubang, Kapak Batu, Komplek Batu Mayat, kolam megalitik, manik-manik dan peralatan rumah tangga. Zaman klasik atau Hindu-Budha benda peninggalannya yaitu; arca Bodhisatwa, arca tipe Polinesia, Prasasti Bungkuk, dan Keramik. Pada Masa Islam benda peninggalannya yaitu; Prasasti Dalung, dan Batu Nisan. Situs Purbakala Pugung Raharjo dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah, salah satu contohnya adalah dengan pembelajaran sejarah melalui kedatangan dan penyebaran masyarakat awal di Sumatera khususnya Lampung, karena ini merupakan cikal bakal terbentuknya sebuah provinsi Lampung atau sering dikatakan juga bumi Lampung. Proses pemanfaatan situs Pugung Raharjo sebagai sumber belajar Sejarah Lokal dapat dilakukan dengan cara, mahasiswa dapat langsung mengunjungi obyeknya yang dilakukan dengan melakukan karya wisata/fieldtrip. Dengan demikian situs purbakala Pugung Raharjo sangat penting bagi para mahasiswa, dimana para mahasiswa dapat turut serta dalam merawat dan melestarikan peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di sekitarnya.

References

Asmar, T. (1975). Sejarah Jawa Barat dari Masa Pra Sejarah Hingga Masa Penyebaran Islam. Bandung. Jawa Barat: Proyek Penunjang Peningkatan Kabupaten Nasional Provinsi Jawa Barat.

Ayuningtyas, T. R., et al. (2018). Pemanfaatan Situs Peninggalan Sejarah di Kabupaten Bondowoso Sebagai Pengembangan Sumber Belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Kabupaten Bondowoso. Jurnal Historia, 6(1), 139-150.

Azaryahu, M., & Foote, K. E. (2008). Historical space as narrative medium: on the config- uration of spatial narratives of time at historical sites. GeoJournal, 73(3), 179-194.

Bank, J. A. (1985). Teaching Strategies for the Social Studies. New York: Longman, Inc.

Brophy, J. E., & VanSledright, B. (1997). Teaching and learning history in elementary schools. New York: Teachers College Press.

Cahyono, Y. D. (2014). Strategi Pembelajaran Sejarah “Peristiwa 1965” Untuk Tingkat SMA. Seminar Dosen tanggal 27 November 2013 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Cece, W. & Rusyah, A. T. (1994). Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya.

Febrianti, A. N. (2015). Pengembangan Media Pembeajaran Sejarah Berbasis Media Audio Visual Situs Purbakala Pugung Raharjo Untuk Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa Kelas X SMA Negeri Kota Gajah. Tesis. Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Febrianti, A. N. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Audio Visual Situs Purbakala Pugung Raharjo Untuk Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kota Gajah. Ilmiah Dikdaya, 29-45.

Firmansyah, H. (2021). Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya di Area Duizen Vierkanten Paal Kota Pontianak sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan, 5(1), 15–28. https://doi.org/10.29408/fhs.v5i1.3554.

Hasan, S. H. (1985). Evaluasi Kurikulum. Jawa Barat: Dirjen Dikti P2LPTK Depdikbud.

Kartodirdjo, S. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Maslina, N. (2014). Situs sejarah an Fungsingnya Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Kecamatan Lut Tawar. Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Mays, P. (1974). Why Teach History. London: University of London Press.

Nababan, S. A., Agung, L., & Yamtina, S. (2019). Pemanfaatan Situs Kota Cina Sebagai Sumber Permbelajaran Sejarah Lokal di Kota Medan. Jurnal ekonomi, sosial & humaniora, 1(4), 49-55.

Nata, A. (2009). Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Paramita, A., et al. (2019). Situs Jera’Lomp’e Sebagai Sumber Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMAN 8 Soppeng. PATTINGALLOANG, 6(3), 1-7. https://doi.org/10.26858/pattingalloang.v6i3.11684.

Pelealu, A. E. (2019). Sumber Belajar Sejarah: Pemanfaatan Situs Cagar Budaya di Minahasa. Seminar Nasional Sejarah Keempat Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Padang, 719-729

Rafika, A. S., & Amboro, K. (2019). Pengembangan Desain Media Pembelajaran Sejarah Movie Maker Berbasis Visualisasi Situs Megalitik Pugung Raharjo Lampung Timur. Swarnadwipa, 2(2), 99-108.

Roestiyah, N. K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Seixas, P., & Peck, C. (2004). Teaching Historical Thinking. Challenges and Prospects for Canadian Social Studies, Vancouver: Pacific Educational Press.

Seniawan, C. (1990). Pendidikan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sulistyo, W. D. (2019). Learning Activities from Learning Resources: Pemanfaatan dan Pemaknaan Situs Sejarah Kawasan Alun-Alun Merdeka Kota Malang Pemanfaatan dan Pemaknaan Situs Sejarah Kawasan Alun-Alun Merdeka Kota Malang. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 2(1), 49–63. doi: 10.17977/um033v2i12019p049.

Susanti, T. (2013). Situs Megalithik Taman Purbakala Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur (Dalam Pandangan Masyarakat Setempat). Skripsi. FKIP Universitas Lampung.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sylvester, D. (1973). Teaching History. London: Grom Helm Ltd.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Vubo, E. Y. (2003). Levels of historical awareness: The development of identity and ethnicity in Cameroon. Cahiers d’Etudes Africaines, 43(3), 591–628. doi: 10.4000/etudesafricaines.217.

Warsito. (2012). Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontruktivisme Dengan Mengoptimalkan Media Information and Communication Technologies (ICT). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wasino. (2009). Pokok Pikiran Untuk Menulis Sejarah Lokal. Makalah Sarasehan dan Koordinasi dan Curah Pendapat Sejarah Lokal Untuk Meningkatkan Wawasan Kebangsaan Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga. Semarang. 24 Maret 2009.

Downloads

Published

2021-12-30