Eksistensi Pura Agung Jagatnatha dan Implementasi Nilai Kebinekaan di Kota Pekanbaru

Authors

  • Akbar Irfan Gazaly Universitas Riau
  • Bedriati Ibrahim Universitas Riau
  • Suroyo Suroyo Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.29408/fhs.v5i2.4102

Keywords:

Pekanbaru City, value of diversity, Pura Agung Jagatnatha

Abstract

Pekanbaru is the capital city of Riau Province which is dominated by the Malay community, where Islam is the majority religion. The existence of the temple as a place of worship for Hindus has had its own impact on the social and religious life of the people of Pekanbaru City. This study uses qualitative research methods to observe the object of research as a whole by presenting comprehensive data descriptively. Methods of data collection are done through the process of observation and interviews. The data analysis technique was carried out through the stages of data reduction, data presentation (data display), and drawing conclusions (verification). The process of data validity using triangulation techniques. The results show that behind the construction of Pura Agung Jagatnatha there is a long history which is the most important part of the religious life of the Hindu community in Pekanbaru City. There is a development and existence of Pura Agung Jagatnatha as a house of worship that emphasizes diversity, where after the construction of Pura Agung Jagatnatha brought its own impact on the socio-religious life of the people of Pekanbaru City.

Pekanbaru merupakan Ibu Kota Provinsi Riau yang didominasi oleh masyarakat Melayu, dimana Islam sebagai agama mayoritas. Keberadaan Pura sebagai rumah ibadah umat Hindu ternyata membawa dampak tersendiri bagi kehidupan sosial keagaaman masyarakat Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengamati objek penelitian secara menyeluruh dengan penyajian data yang komprehensif secara deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui proses observasi dan wawancara. Adapun teknik analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data (display data), dan menarik kesimpulan (verifikasi). Proses keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibalik pembangunan Pura Agung Jagatnatha terdapat sejarah panjang yang menjadi bagian terpenting bagi kehidupan keagamaan masyarakat Hindu di Kota Pekanbaru. Terdapat perkembangan dan eksistensi Pura Agung Jagatnatha sebagai salah satu rumah ibadah yang mengedepankan kebinekaan, dimana setelah dibangunnya Pura Agung Jagatnatha membawa dampak tersendiri bagi kehidupan sosial keagamaan masyarakat Kota Pekanbaru.

References

Ardhana, et al (2020). Pura-Pura Bhineka Tunggal Ika di Bali: Konsep Wacana dan Prospek Masa Depan. Denpasar: Pustaka Larasan.

Arisuweni, L. G. (2021). Kebhinekaan Bermasyarakat dalam Hindu. https://kemenag.go.id/read/kebhinekaan-bermasyarakat-dalam-hindu-5v10p. Diakses tanggal 21 Juli 2021.

Arta, I. P. S. (2017). Nilai-Nilai Kebhinekaan dalam Lontar Tutur Bubhuksah Menurut Perspektif Ekonomi Hindu. Widya Sandhi, 8(2), 1462-1472.

Dewi, N. M. D. M. & Marbu, S. (2018). Komodifikas Pura Keluarga di Bali. Jurnal Studi Kultural, 3(2), 86-87.

Fauzi, R., Hidir, A. (2017). Adaptasi Umat Hindu di Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 14(2), 1-15.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Pursika, I. N. (2009). Kajian Analitik Terhadap Semboyan” Bhinneka Tunggal Ika”. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 42(1), 15-20.

Putri, et al. (2018). Eksistensi Pura Beji Pasekan di Desa Pakaman Akah Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung (Perspektif Pendidikan Agama Hindu), Jurnal Penelitian Agama Hindu, 2(1), 494-500.

Seken, I. K. (2012). Eksistensi Pura Manik Kembar terhadap Kelahiran Anak Kembar di Bali. Lampuhyang, 3(1), 48-63.

Suarnada, I. G. M. (2017). Eksistensi Pura Agung Jagatnata Stana Narayana di Kabupaten Poso. Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu, 8(1), 29-37.

Sukrawati, N. M. (2019). Eksistensi dan Peranan Pandita Bali Aga dalam Pendidikan Keagamaan Umat Hindu di Kota Denpasar. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 19(1), 79-84.

Syafrianto, E. (2015). Implementasi Pembelajaran Pendidikana Gama Islam Berwawasan Rekontruksi Sosial. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 217-229.

Syuhada, P. A. (2019). Asal Mula Masyarakat Bali di Riau, Kental Budaya dan Pluralisme. https://www.kompasiana.com/panjiasyuhada/5cf5506c95760e793278be22/asal-mula-masyarakat-bali-di-riau-kental-budaya-dan-pluralisme. Diakses 21 Juli 2021.

Wawancara dengan I Nengah Tantra tanggal 20 Juli 2021.

Wawancara dengan Ketut Sujarwo tanggal 23 Juli 2021.

Wawancara dengan Nasrun tanggal 14 Agustus 2021.

Downloads

Published

2021-12-30