PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Penulis

  • ahsaniah ahsaniah Program Studi Pendidikan Biologi - Universitas Hamzanwadi

Kata Kunci:

problem solving, berpikir kreatif

Abstrak

Kegiatan siswa dalam pembelajaran biologi masih kurang aktif. Hal ini terlihat dari jarangnya siswa mengeluarkan ide-ide/gagasan karena metode pengajaran yang dilakukan masih menerapkan metode konvensional. Metode konvensional jarang memberikan soal atau tugas yang bersifat berpikir tingkat tinggi seperti  memecahkan masalah, khususnya dalam berpikir kritis dan kreatif. Umumnya diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sifatnya kognitif (hapalan/ingatan). Metode pembelajaran seperti itu yang menyebabkan kurangnya perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang dapat merangsang siswa bertanya, mengeluarkan pendapatnya, memecahkan masalah dan melatih keterampilan berpikir kreatif siswa, melalui penerapan metode problem solving, berpotensi meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode problem solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran biologi. Jenis peneltian ini true eksperimental design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Sikur tahun pembelajaran 2012/2013 yang berjumlah 7 kelas. Sampel penelitian yang digunakan adalah kelas X2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian berupa tes berpikir kreatif dalam bentuk essay dan terdiri atas 6 soal. Teknik analisa data dengan menghitung perolehan nilai rata-rata kelompok berpikir kreatif siswa dan menghitung nilai indikator berpikir kreatif siswa menggunakan rumus N Gain. Hasil analisis data diperoleh yaitu 1) untuk nilai rata-rata kelompok pada kelas eksperimen 12,45 dan untuk kelas kontrol 10,15., 2) N gain berpikir kreatif untuk kelas eksperimen adalah 1. Fluency (58,63); 2. Flexibility (53,31); 3. Originality (20,74)., sedangkan pada kelas kontrol adalah 1. Fluency (36,57); 2. Flexibility (34,72); 3. Originality (19,34). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa setelah diterapkan metode problem solving lebih meningkat dibandingkan pembelajaran dengan metode konvensional.

 

Referensi

Costa,A.L. (1985). TeacherBehaviors That Enable Student Thinking (in) Costa, A.L (Eds), Developing Mind: A Resource Book for Thinking. Alexandaria ASDC.

Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Poskor Balitbang Depdiknas.

Fatmawati, Baiq. (2011). Pembekalan Kemampuan Merancang Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa melalui Perkuliahan Mikrobiologi Ber-basis Proyek. Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indo-nesia.Tidak diterbitkan.

Lawson, A.E. (1995). Science Teaching and The Development of Thinking Wadswort: Cali-fornia.

Liliasari. (2011). Membangun Masyarakat Melek Sains Berkarakter Bangsa melalui Pem-belajaran. Disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan IPA tahun 2011†Membangun Masyarakat Melek (Literate). Sains yang Berbudaya Berkarakter Bangsa melalui Pembelajaran Sainsâ€. Semarang 16 April 2011.

Munandar, S.C.U.(2009). Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

NRC (1996). National Science Education Standars. Washington: National Academy Press.

Purba, P. (2006). Menuju Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah dalam Perspektif Konstruktivis. Disampaikan pada Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Tetap dalam Bidang Ilmu Pendidikan Tehnik Elektro pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung 16 November 2006.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rutherford F.J dan Ahlgren.A (1990). Science for All America. Oxford University Press, New York.

Savinem, A & Scott, P. (2002). “The Force Concept: A Tool for Monitoring Student Learn-ingâ€. Physics Education. 39 (1), 45-42.

Suastra, I.W. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta Bandung

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi aksara

Diterbitkan

2022-01-02

Terbitan

Bagian

Articles