Implementasi Peningkatan Karakter Melalui Terapi Konseling Behavior untuk Memodifikasi Perilaku Negatif Peserta Didik Tunadaksa di Sekolah Inklusif.
DOI:
https://doi.org/10.29408/didika.v8i2.7203Abstract
Implementasi peningkatan karakter melalui terapi konseling behavior untuk memodifikasi perilaku negatif peserta didik tunadaksa di sekolah inklusif fokus penelitian ini adalah: (1). Bagaimana peningkatan karakter melalui terapi konseling behavior untuk memodifikasi perilaku negatif anak tunadaksa di sekolah inklusif?. (2). Bagaimana hasil proses peningkatan karakter dengan terapi konseling behavior untuk memodifikasi perilaku negatif anak tunadaksa di sekolah inklusif?. Untuk menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif (quasi kualitatif), dengan cara mendeskripsikan apa yang diteliti. Data penelitian kualtitatif diperoleh melalui teknik wawancara, observasi partisipan, serta dokumentasi. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa, (1). Proses peningkatan karakter dengan terapi konseling behavior dalam hal ini ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk memodifikasi perilaku negatif peserta didik tunadaksa dengan menggunakan treatment agar menunjukkan perubahan (2). Hasil peningkatan karakter dengan terapi konseling behavior untuk memodifikasi perilaku negatif anak tunadaksa di sekolah inklusif yakni peserta didik lebih percaya diri, terbuka dan terarah.
Kata Kunci: Peningkatan karakter, terapi konseling behavior, tunadaksa.
References
Safrudin Aziz, Pendidikan Seks Anak Berkebutuhan Khusus, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), 30.
Adz Dzaky, Hamdani Bakran, Konseling dan Psikoterapi Islam, Yogyakarta: Al Manar, 2004
Ali, Mohammad, Mohammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. 4
Abdul Salim. (1996). Pendidikan Bagi Anak Cerebral Palsy. Surakarta : Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Kementerian Kesehatan. (2008). Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 517/MENKES/SK/VI/2008. Jakarta.
Lexy J. Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Lismadiana. (2012). Upaya Orang Tua dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Tunadaksa Melalui Aktvitas Olahraga. Proceeding Seminar Nasional. Diunduhdarihttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Lismadiana,%20M.Pd./Procee ding%20Semnas.pdf pada tanggal 25 Maret 2015.
Mohammad Sugiarmin dan Ahmad Toha Muslim. (1996). Ortopedi dalam Pendidikan Anak Tuna Daksa. Jakarta: Dirjen dikti.
Mumpuniarti. (2001). Pendidikan Anak Tunadaksa. Yogyakarta: FIP UNY.
Musjafak Assjari. (1995). Ortopedagogik Anak Tuna Daksa. Jakarta: Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Novita Intan Arovah. 2010. Dasar-dasar Fisioterapi Pada Cedera Olahraga. Yogyakarta.
Sri Widati, dkk. (2010). Hand Out Mata Kuliah: Pendidikan Anak Tunadaksa II. Diunduh di http://file.upi.edu.Direktori./FIP/JUR_PEN D_LUAR_BIASA pada hari Jumat tanggal 28 November 2014.
Sujatno, dkk. (1993). Akademi Fisioterapy. Surakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Bukhori, Baidi, “Dakwah Melalui Bimbingan dan Konseling Islam”, Jurnal Konseling Religi,Vol. 5 No. 1, 1 Juni 2014, Semarang