Kompetensi Sosial Guru dalam Membangun Kesadaran Literasi Budaya dan Kewargaan Siswa di Sekolah Dasar
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Abdulsyani, (1994). Sosiologi skematik: Teori dan terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ali, M. (2005). Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Annur, C.M. (2021). BPS: 88,99% anak 5 tahun ke atas mengakses internet untuk media sosial, dalam https://databoks.katadata.co.id; diakses tanggal 5 November 2022.
Dariyo, A. (2004). Pengetahuan tentang penelitian dan motivasi belajar pada mahasiswa, Jurnal Psikologi, 2(1), 44-48.
Denzin, N.K., & Lincoln, Y.S., (Ed). (2005) Handbook of qualitative research. London: SAGE Publications.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur (2022), Dinas Dibud serukan anti kekerasan terhadap anak, dalam https://dikbud.lomboktimurkab.go.id; diakses tanggal 10 Desember 2022.
Djamarah, S.B., (2005). Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Harahap, R.D.E, & Yus, A., (2019). Hubungan kerjasama orang tua dan guru untuk mendisiplinkan anak di TK se-Kecamatan Medan Timur, Jurnal Tematik, 9(1), 76-86.
Ihsani, N., et. Al, (2018). Hubungan metode pembiasaan dalam pembelajaran dengan disiplin anak usia dini, Jurnal Ilmiah Potensia, 3(1), 50-51.
Kemendikbud, (2017). Literasi budaya dan kewargaan: Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kodiran, (2004). Pewarisan budaya dan kepribadian. Jurnal Humaniora. 16(1), 10-16.
Madjid, A. (2013). Strategi pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.
Malikah, (2013). Kesadaran diri proses pembentukan karakter Islam. Jurnal Al-Ulum, 13(1), 129-150.
Miles, M.B., & Huberman, A.M., (1994). Qualitative data analysis. London: SAGE Publications.
Prayogi, R.D., & Estetika, R., (2019). Kecakapan abad 21: Kompetensi digital pendidik masa depan. Jurnal Manajemen Pendidikan, 14(2), 144-151.
Rahman, F. (2017). Kesadaran dan kecerdasan spiritualitas. Tasamuh: Jurnal Studi Islam, 9(2), 377-420.
Rosyada, D. (2021). Guru harus memiliki kompetensi sosial yang baik, dalam http://dederosyada.lec.uinjkt.ac.id; diakses tanggal 17 November 2021.
Sagala, S. (2003). Konsep dan makna pembelajaran untuk membantu memecahkan problematika belajar dan mengajar. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, W. (2011). Strategi pembelajaran berorientasi standar roses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sapendi, (2015). Internalisasi nilai-nilai moral agama pada anak usia dini, Jurnal At-Turats, 9(2), 27.
Soedjatmoko, (1983). Dimensi manusia dalam pembangunan. JakartaL LP3ES
Sudjana, N. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Suparno, P., et al, (2002). Reformasi pendidikan: Sebuah rekomendasi. Yogyakarta: Kanisius.
Tilaar, H.A.R. (2010). Paradigma baru pendidikan nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Wilis, S. (2005). Remaja dan masalahya. Bandung: Alfabeta.
Wingarta, P.S. (2016). Rejuvenasi Bhinneka Tunggal Ika: Pendekatan kewaspadaan nasional. Jurnal Kajian Lemhanas RI, 25, 17-31.
Wirda, Y, et al, (2009). Kumpulan ringkasan eksekutif penelitian kebijakan dan inovasi pendidikan. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan, Balitbang Depdiknas.
Zamroni, (2011). Strategi dan model implementasi pendidikan karakter di sekolah, dalam Darmiyati Zuchdi, (Ed). Pendidikan karakter dalam perspektif teori dan praktik. Yogyakarta: UNY Press.
DOI: https://doi.org/10.29408/didika.v8i2.7520
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.