Kultur Sekolah dalam Pencegahan Bullying dan Kekerasan di Sekolah Dasar

Authors

  • Habibuddin Habibuddin Universitas Hamzanwadi
  • Mijhamuddin Alwi Universitas Hamzanwadi
  • Muhammad Sururuddin Universitas Hamzanwadi
  • Sahiruddin Sahiruddin SDN 2 Tebaban
  • Najmul Hadi SDN 2 Tebaban
  • Sadaruddin Sadaruddin SDN 2 Tebaban
  • Hadiatul Rodiyah Universitas Hamzanwadi

DOI:

https://doi.org/10.29408/didika.v9i2.24916

Abstract

Bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah dasar (SD) semakin marak terjadi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kultur sekolah dalam pencegahan bullying dan kekerasan di SD Negeri 2 Tebaban Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombk Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan model interaktif terdiri atas data collecting, data reduction, data display, dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) pengembangan kultur sekolah dalam pencegahan bullying dan kekerasan dilakukan melalui: (a) kebijakan sekolah, seperti kesediaan menjadi tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK), dan program sekolah untuk pembiasaan perilaku religius, disiplin, peduli sesama, dan peduli pada lingkungan; (b) kurikulum sekolah mengintegrasikan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila (P3) melalui materi pelajaran, dan pengembangan diri atau keterampilan siswa; dan (c) kepala sekolah berperan menjadi pemimpin, memberi keteladanan, interaktif dan komunikatif, motivator, sekaligus menjadi pengawas; serta (d) guru-guru berperan menjadi model, fasilitator, pengarah, komunikator, motivator, dan mediator; (2) pendukung pengembangan kultur sekolah dalam pencegahan bullying dan kekerasan adanya kebijakan sekolah, kurikulum sekolah, dan kepala sekolah dan guru memiliki peran menanamkan nilai-nilai anti bullying dan kekerasan, sedangkan penghambatnya, terdapat nilai-nilai (gotong royong, kemandirian, dan lain-lain) belum diaktualisasikan oleh siswa, perkembangan media sosial sangat mempengaruhi perilaku bullying dan kekerasan siswa.   

Kata Kunci: bullying, kekerasan, kultur sekolah

References

Abdulllah, N., (2013). Meminimalisasi bullying di sekolah. Magistra, 83(XXV), 50-55.

Ainiyah, N., (2016). Identitas diri dan makna guru profesional sebagai komunikator pendidikan: Perspektif fenomenologi. JPII, 1(1), 1-20.

Andina, E., (2014). Budaya kekerasan antar anak di sekolah dasar. Info Singkat Kesejahteraan Sosial, VI(09). 9-10.

Atmowidiro, S., (2003). Manajemen pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardadizya Jaya.

Data pokok Pendidikan SD Negeri 2 Tebaban, dalam https://dapo.kemdikbud.go.id/, per 3 Desember 2023, diakses tanggal 3 Desember 2023.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y.S. (Ed). (2005) Handbook of qualitative research. London: Sage Publications

Dituduh mencuri uang, santri di Lombok Timur dianiaya 6 temannya, dalam https://www.detik.com; 23 Februari 2023. Diakses tanggal 11 November 2023.

Donellan, C., (Ed.), (2006). Bullying, England: Educational Publishers Cambdridge

Izatulislami, D.S.N., & Kumaat, N. A., (2022). Hubungan aktivitas fisik dan kualitas hidup siswa Sekolah Dasar Negeri Kedungdoro IV Surabaya, Jurnal Kesehatan Olahraga, 10(4), 93-102.

Marinda, L., (2020). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget dan problematikanya pada anak usia sekolah dasar, An-Nisa’: Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman, 13(1), 116-152.

Masdin, (2013). Fenomena bullying dalam pendidikan. Jurnal A-Ta’dib, 6(2), 73-83.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis. London: Sage Publications.

Mulyasa, E. (2009). Menjadi kepala sekolah profesional. Bandung: Rosda Karya.

Novianti, I. (2008). Fenomena kekerasan di lingkungan pendidikan. Insania: Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, 13(2), 1-10.

Pelajar di Lombok Timur diduga jadi korban bullying, video diunggah ke medsos, dalam https://mataram.antaranews.com, 7 Desember 2022, diakses tanggal 11 November 2023.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) (2023). Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Raport pendidikan: SD Negeri 2 Tebaban, dalam www.raportpendidikan.kemdikbud.go.id, tahun 2023, diakses tanggal 13 November 2023.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman, A.M., (2011). Interaksi & motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Siswati & Widayanti, C. G., (2009). Fenomena bullying di Sekolah Dasar Negeri di Semarang: Sebuah studi deskriptif. Jurnal Psikologi Undip, 5(2), 1-13.

Sudrajat, T., et al, (2020), Pedoman pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di sekolah dasar. Jakarta: Direktorat Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Supriyatno, et al., (2021). Stop perundungan/bullying yuk!. Jakarta: Direktorat Sekolah Dasar Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbudristek.

Susanto, A., (2016). Manajemen peningkatan kinerja guru: Guru, strategi, dan implementasinya. Jakarta: Kencana.

Suyanto & Jihad, A., (2013). Bagaimana menjadi calon guru dan guru profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Tanziha, I., et al. (2020). Profil Anak Indonesia 2020. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Thoha, M. (2012). Perilaku organisasi: Konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press.

Usman, H. (2014). Manajemen: Teori, praktik & riset pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Viral siswi SMPN 1 Sukamulai meninggal karena dugaan bully, ini faktanya, dalam https://radarlombok.co.id, 9 November 2022, diakses tanggal 11 November 2023.

World Health Organization (WHO) (1998). Programme on mental health: WHOQOL User manual. Divison of Mental Health and Prevention of Substance Abuse World Health Organization, dalam https://www.who.int/; diakses tanggal 12 Oktober 2023.

Zakiyah, H. Q.Y., & Rusdiana, H.A., (2014). Pendidikan nilai: Kajian teori dan praktik di sekolah. Bandung: Pustaka Setia.

Zamroni, (2011). Dinamika peningkatan mutu. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama.

Zamroni, (2013). Pendidikan demokrasi pada masyarakat multikultural. Yogyakarta: Ombak.

Zamroni, I., et al, (2021). Peran guru dalam pembelajaran daring melalui aplikasi zoom meeting pada pelajaran ekonomi. 1-18, dalam http://repository.ikippgribojonegoro.ac.id/; diakses tanggal 12 Desember 2023.

Zuchdi, D., et al., (2013). Panduan implementasi pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran dan pengembangan kultur sekolah. Yogyakarta: Multi Presindo.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Habibuddin, H., Alwi, M., Sururuddin, M., Sahiruddin, S., Hadi, N., Sadaruddin, S., & Rodiyah, H. (2023). Kultur Sekolah dalam Pencegahan Bullying dan Kekerasan di Sekolah Dasar. Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar, 9(2), 393–413. https://doi.org/10.29408/didika.v9i2.24916

Most read articles by the same author(s)